Data Desa Bojonggambir

Pihak Wamentan RI Tanam Bibit Kopi Didesa Guranteng

Pada tanggal 28 September 2024, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Ir. Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam kunjungannya, Wamentan menanam bibit kopi Arabika dan meletakkan batu pertama untuk Unit Pengelola Hasil (UPH) yang akan digunakan untuk mengelola hasil kopi dari bukit Jangihe. Ini merupakan langkah awal dalam memajukan industri kopi di daerah tersebut.

Kepala Desa Guranteng, Endang Bahrum menceritakan bahwa Kopi adalah salah satu ikon komoditas di wilayahnya, bersama dengan susu dan Sapi perah.

Di Desa Guranteng, kami juga memiliki perkebunan kopi seluas 72 hektar yang telah lama menjadi fokus utama petani di Kecamatan Pagerageung. Mereka telah membangun pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pertanian kopi seiring berjalannya waktu.

Seperti yang dikatakan oleh penutur, Kopi Jangihe telah menjadi brand terkemuka untuk Guranteng. Harapannya adalah bahwa merek ini akan terus berkembang dan dikenal tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga secara global di masa depan.

Menurutnya, saat ini permintaan akan kopi masih terbatas di sekitar lokasi kedai-kedai kopi, namun dengan semakin banyaknya kedai kopi yang dibuka, pasar kopi di Tasikmalaya menjadi semakin luas.

Menurut Nuraidin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, saat ini terdapat sekitar 2.700 hektar lahan pertanian di kabupaten ini, dan dari jumlah tersebut sekitar 1.200 hektar telah digunakan untuk produksi.

“Di Tasikmalaya, kita bisa menikmati kopi Arabica yang tumbuh di daerah-daerah tinggi seperti Pagerageung, Ciawi, Cisayong, Leuwisari, Cigalontang, Salawu, Taraju dan Bojonggambir. Para petani kopi ini telah berpartisipasi dalam PPGI dan saat ini sedang dikembangkan sebagai produk dengan indikasi geografis. Dengan semoga segera dirilis, Tasikmalaya akan memiliki merek tersendiri untuk kopi Arabica khasnya yaitu Kopi Sukapura.”

Ir. Harvick Hasnul Qolbi, Wakil Menteri Pertanian RI, mengumumkan bahwa kawasan Kopi di Tasikmalaya baru saja dimulai, meskipun beberapa laporan sudah diterima oleh Kementerian Pertanian RI sebelumnya.

Kopi telah menjadi industri yang berkembang pesat di Tasikmalaya dan bukan hanya sekadar wacana atau pujian. Berkat hadirnya Koperasi dan komunitas penggemar kopi, kita berharap industri ini dapat mendunia lebih lanjut. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Tasikmalaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *